ISLAM ITU BENAR
Islam
KITAB AL-QURAN TERJAGA KEASLIANNYA
Firman ALLAH SWT :
Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merobah robah kalimat-kalimat-Nya dan Dia lah yang Maha Mendenyar lagi Maha Mengetahui. (Qur’an Surat Al-An’am ayat 115)
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (Qur’an Surat Al-Hijr ayat 9)
Dalam ayat diatas merupakan janji ALLAH untuk menjaga keaslian Al-Quran, dan terbukti diseluruh belahan dunia AL-Quran telah tersebar dalam berbagai media cetak dan elektronik dan terbukti tak ada satu huruf pun yang berbeda antara musyaf Al-Quran yang ada di Indonesia dengan musyaf yang ada di amerika, eropa dan negara lainnya.
Adakah buku selain kitab suci AL-Quran yang isinya tetap sama (huruf, titik, koma) dan bertahan selama 1400 tahun tetap keasliannya???
Bukti-bukti Keaslian Al-Qur'an
Secara ilmiah, berbagai tudingan para orientalis dan misionaris yang menyerang otentisitas Al-Qur’an itu sudah terjawab buku monumental Prof Dr Muhammad Musthafa Al-A’zami The History of The Qur’anic Text, From Revelation to Compilation (edisi Indonesia: Sejarah Teks Al-Qur’an, Dari Wahyu Sampai Kompilasinya).
secara teknis, faktor keaslian Al-Qur'an terjaga bukan oleh tulisan dan manuskrip, tapi oleh banyaknya intelektual penghafal Al-Qur'an sejak zaman Nabi hingga saat ini. Sudah tak terhitung berapa juta manusia yang hafal Al-Qur'an di luar kepala tanpa salah satu titik koma pun. Dengan banyaknya para penghafal Al-Qur’an di seluruh dunia, maka Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berani berkomentar:
“Umat kita tidaklah sama dengan Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) yang tidak mau menghafal kitab suci mereka. Bahkan seandainya seluruh mushaf itu ditiadakan, maka Al-Qur’an tetap tersimpan di hati kaum muslimin.”
Bila dibandingkan secara objektif, maka ada tiga perbedaan mendasar antara sejarah Al-Qur'an dan Bibel:
Pertama. Al-Qur’an ditulis oleh puluhan juru tulis wahyu langsung di bawah pengawasan Rasulullah SAW. Beliau mendokumentasikan Al-Qur’an dalam bentuk tertulis sejak masa turunnya wahyu. Karenanya, beliau menugaskan puluhan shahabat sebagai penulis wahyu, antara lain: Abban bin Sa’id, Abu Ayyub Al-Ansari, Abu Umamah, Abu Bakar As-Siddiq, Abu Hudzaifah, Abu Sufyan, Abu Salamah, Abu Abbas, Ubayy bin Ka’ab, Al-Arqam, Usaid bin Al-Hudair, Khalid bin Sa’id, Khalid bin Al-Walid, Az-Zubair bin Al-‘Awwam, Zubair bin Arqam, Zaid bin Tsabit, ‘Utsman bin ‘Affan, ‘Ali bin Abi Thalib, ‘Umar bin Khatthab, ‘Amr ibn Al-’Ash, Mu’adz bin Jabal, Mu’awiyah, Yazid bin Abi Sufyan, dll.
Saat wahyu turun, secara rutin Rasulullah memanggil para penulis yang ditugaskan agar mencatat ayat tersebut. Dalam hal penulisan ayat yang baru turun, Nabi memiliki kebiasaan untuk meminta penulis wahyu untuk membaca ulang ayat tersebut setelah menuliskannya. Menurut Zaid bin Tsabit, jika ada kesalahan dari penulisan maka beliau yang membetulkannya, setelah selesai barulah Rasulullah membolehkan menyebarkan ayat tersebut.
Sementara Bibel ditulis dalam waktu puluhan hingga ratusan tahun sepeninggal para nabi yang menerima wahyu dari Tuhan. Sementara kitab Perjanjian Lama disusun antara tahun 1.400 sampai 400 Sebelum Masehi, sedangkan Perjanjian Baru disusun antara tahun 50-100 Masehi. Ketidakhadiran para nabi dalam proses penulisan Bibel, menjadi peluang tersendiri terhadap pemalsuan (tahrif) terhadap kitab suci.
Kedua. Al-Qur’an dihafal oleh para shahabat yang langsung belajar kepada Nabi Muhammad SAW, sedangkan Bibel sama sekali tidak dihafal oleh orang-orang yang mengimaninya. Ketiadaan orang yang hafal Bibel, tentunya memperbesar peluang distorsi dan pemalsuan ayat.
Ketiga. Proses pembukuan Al-Qur’an adalah penyalinan ayat-ayat yang mengacu pada tulisan dan hafalan yang ditulis dan dihafal langsung di hadapan Rasulullah SAW semasa hidupnya. Sedangkan pembukuan Alkitab mengacu pada tulisan manuscript evidence dalam bentuk papyrus, scroll, dan sebagainya. Manuskrip-manuskrip ini pun penuh dengan masalah, sebagian tidak diketahui penulisnya, sebagian lagi rusak dan tak terbaca.
==PENCIPTAAN ALAM SEMESTA==
Dia
Pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia
tidak mempunyai isteri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia
mengetahui segala sesuatu. (Q.S. Al-An’am: 101)
Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya. (Q.S. Adz-Dzariyat: 47)
Pada tahun 1929, A.E. Hubble seorang
astronom berkebangsaan Amerika menghadirkan sebuah penemuan besar.
Ketika mengamati bintang-bintang dengan teleskop raksasa, ia mendapati
cahaya dari bintang-bintang itu berubah ujung spektrumnya menjadi merah.
Hal ini berarti, bintang tersebut menjauh dari tempat observasi.
Artinya bintang menjauhi bumi secara tetap.
Sebelumnya ia juga mendapati bahwa
galaksi-galaksi dan bintang-bintang bergerak saling menjauh satu dengan
yang lainnya. Ini menjelaskan bahwa ternyata alam semesta ternyata
meluas “tidak statis" sebagaimana diklaim oleh kaum atheis. Alam semesta
yang meluas ini menunjukkan bahwa jika alam semesta dapat bergerak
mundur dalam hal waktu, maka didapati bahwa alam semesta berasal dari
"titik tunggal".
Perhitungan menunjukkan bahwa titik
tunggal ini, mengandung pengertian semua zat atau materi yang ada di
alam semesta, mempunyai volume nol dan kerapatan tak terbatas. Alam
semesta tercipta melalui ledakan titik tunggal yang bervolume nol ini.
Ledakan luar biasa dahsyatnya yang disebut Ledakan Dahsyat (Big Bang)
ini menandai dimulainya alam semesta. Adapun yang dimaksud dengan
"volume nol" adalah ketiadaan.
Ini adalah bukti bahwa agama Islam
bukanlah takhyul. Sebab keyaqinan bahwa alam semesta itu diciptakan oleh
Allah dapat dijelaskan secara ilmiah. Justeru teori yang mengatakan
bahwa alam semesta ini tidak diciptakan itulah yang merupakan
kepercayaan takhyul yang tidak logis, tidak masuk aqal, tidak ilmiah,
jahil, sesat.
Jika tidak diatur oleh Allah, mana
mungkin sebuah ledakan dahsyat dapat menghasilkan tatanan yang teratur
seperti yang kita lihat pada alam semesta. Sebagaimana kita ketahui,
setiap ledakan itu hanya menghasilkan kekacau-balauan. Tidak mungkin
ledakan dinamit menghasilkan bangunan megah yang kokoh dan indah.
Tanpa Kekuasaan Allah, tentu zat-zat
itu akan berhamburan tanpa kontrol. Tetapi pada kenyataannya, setelah
peristiwa Big Bang, zat-zat itu bergerak dengan kecepatan dan arah yang
sangat terkendali. Tentu saja Allah Yang telah menahan zat-zat tersebut
agar tidak berhamburan tanpa kendali.
==PERJALANAN GUNUNG==
Dan
kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya,
padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah
yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (An Naml: 88)
Pada tahun 1980, teori Alfred Wegner
tentang pergerakan benua (continental drift) dibenarkan para ilmuwan.
Kerak dan bagian terluar dari magma, dengan ketebalan sekitar 100 km,
terbagi atas lapisan-lapisan yang disebut lempengan. Terdapat enam
lempengan utama dan beberapa lempengan kecil.
Menurut teori yang disebut lempengan
tektonik, lempengan-lempengan ini bergerak pada permukaan bumi, membawa
benua dan dasar lautan bersamanya. Pergerakan benua telah diukur dan
berkecepatan 1-5 cm per tahun. Lempengan-lempengan itu terus bergerak,
dan menghasilkan perubahan pada geografi bumi secara perlahan. Setiap
tahun misalnya, Samudera Atlantik menjadi sedikit lebih lebar.
==PEMBENTUKAN HUJAN==
Dan
Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan dan Kami turunkan hujan
dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali
bukanlah kamu yang menyimpannya. (Q.S. Al-Hijr: 22)
Ternyata angin tidak hanya mengawinkan tumbuh-tumbuhan. Tetapi juga membantu proses terjadinya hujan.
Di atas permukaan laut dan samudera
gelembung udara yang tak terhitung jumlahnya terbentuk akibat
pembentukan buih. Pada saat gelembung-gelembung ini pecah, ribuan
partikel kecil (aerosol) dengan diameter 1/100 milimeter. Aerosol
bercampur dengan debu-debu daratan yang terbawa oleh angin. Selanjutnya
terbawa ke lapisan atas atmosfer.
Partikel-partikel ini dibawa naik lebih
tinggi ke atas oleh angin dan bertemu dengan uap air di sana. Uap air
mengembun disekeliling partikel-partikel ini dan berubah jadi
butiran-butiran air. Butiran-butiran air berkumpul membentuk awan dan
jatuh ke bumi dalam bentuk hujan. Angin mengawinkan uap air dengan
partikel-partikel aeoroso yang dibawanya.
==PEMBAGIAN HUJAN==
Dan
Yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu
Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan
dikeluarkan (dari dalam kubur). (Az Zukhruf:11)
Setiap detik 16 juta ton air menguap
dari bumi atau 513 trilyun air per tahun. Angka ini sesuai dengan jumlah
air yang jatuh ke bumi tiap tahun. Dan hal ini terus terjadi tanpa
berubah. Jika setiap tahun terjadi perubahan 0,1% saja, maka kehidupan
di bumi akan berakhir.
==PEMBATAS DUA LAUTAN==
Dia
membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara
keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing. (Ar Rahman:
19-20)
Ahli kelautan telah menemukan bahwa dua luatan yang berbeda tidak akan menyatu disebabkan adanya perbedaan masa jenis air.
==JENIS KELAMIN BAYI==
Dan
bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan
perempuan, dari air mani, apabila dipancarkan. (An Najm:45-46)
Cabang ilmu genetika dan biologi
molekuler membenarkan hal ini. Kromosom menentukan jenis kelamin bayi. 2
Dari 46 kromosom yang menentukan bentuk seorang manusia, diketahui
sebagai kromosom jenis kelamin. Dua kromosom ini adalah XY pada
laki-laki dan XX pada wanita.
Kromosom Y membawa gen yang mengkode
sifat laki-laki, dan kromosom X membawa gen yang mengkode sifat
perempuan. Pada perempuan kedua komponen sel kelamin yang terbelah
menjadi dua selama ovulasi membawa kromosom X. Sebaliknya sel kelamin
laki-laki menghasilkan dua sperma yang berbeda. Satu mengandung kromosom
X dan yang lain mengandung kromosom Y.
Jika semua kromosom X dari wanita
bergabung dengan sebuah sperma yang mengandung kromosom X, maka bayi
tersebut adalah perempuan. Jika bertemu dengan sperma yang mengandung
kromosom Y, maka bayi tersebut adalah laki-laki. Jadi jenis kelamin bayi
ditentukan oleh jenis kromosom laki-laki yang bergabung dengan sel
telur perempuan.
Hal-hal yang sudah disebutkan diatas
mungkin tidak diketemukan pada kitab-kitab lain. Galileo Galilei
danCopernicus adalah dua contoh korban dari kebodohan Gereja. Maka para
ilmuwan berpendapat bahwa dengan mendekati agama, manusia akan mengalami
kegelapan. Padahal bukan agama yang perlu dijauhi, tetapi agama yang
bathil itulah yang perlu dijauhi.
Sedangkan dengan mendekati agama yang
shahih, maka kita akan mendapatkan pencerahan di dunia dan di akhirat.
Hanya dengan mendekati Islam dan mengkaji Al-Qur`an serta menerapkan
ajaran dari agama yang shahih inilah, ummat manusia akan berjalan menuju
kejayaan (al-falah).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Setidaknya Luangkan waktu anda sedikit, Untuk Berkomentar di Blog Newbie ini !!! hehee
TERIMA KASIH